Hatutan.com, (28 Agustus 2023), Dili-Pemerintah Timor Leste dibawah pimpinan Perdana Menteri Xanana Gusmão mengutuk keputusan junta militer Myanmar yang mengusir Kuasa Usaha Timor Leste dari negara tersebut.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Mengusir Diplomat Timor Leste
Kebijakan Timor Leste terkait penyelesaian konkflik di Myanmar sejalan dengan posisi yang diambil oleh ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menegaskan kembali pentingnya semua upaya untuk memulihkan tatanan demokrasi di Myanmar.
Siaran pers yang diperoleh Hatutan.com, Senin (28/08/2023), pemerintah Timor Leste juga menyatakan solidaritasnya terhadap rakyat Myanmar, sekaligus mendesak Junta Militer untuk menghormati kemanusiaan, hak asasi manusia dan mencari solusi damai dan konstruktif terhadap krisis di Myanmar.
Situasi di Myanmar menjadi perhatian global sejak kudeta militer pada Februari 2021. Junta Militer mengambil alih kekuasaan, membatalkan hasil pemilu demokratis dan memicu serangkaian krisis kemanusiaan, ekonomi, dan politik.
Komunitas internasional, termasuk Timor-Leste, terus menyerukan penyelesaian krisis secara damai dan menghormati hak-hak dasar rakyat Myanmar.
Juru Bicara Pemerintahan Timor Leste selaku Ketua Dewan Menteri Agio Pereira, menegaskan Republik Demokratik Timor-Leste tetap teguh pada keyakinannya bahwa hanya melalui dialog dan menghormati keinginan rakyat maka solusi damai dan jangka panjang dapat dicapai di Myanmar,
“Seruan kepada komunitas internasional untuk bersatu dalam upaya mendorong pemulihan tatanan demokrasi dan hak asasi manusia di kawasan,” tandas Agio Pereira.
Reporter : Lazaro Pereira Quefi